|
Apa Itu Malware? Penjelasan, dan cara mengatasi malware |
Apa Itu Malware? Penjelasan, dan cara mengatasi malware
Assalamualaikum, halo pengunjung selamat datang di blog Shadow Secure System, pada halaman ini saya akan membahas Apa Itu Malware? Penjelasan, dan cara mengatasi malware.
Apa itu malware?
Malware adalah singkatan dari malicious software yaitu dari kata malicious yang berarti memiliki niat jahat dan software merupakan perangkat lunak. Malware biasanya bertujuan mencuri data dan informasi dari perangkat, selain itu malware juga bisa menjadi backdoor (pintu belakang) untuk masuknya hacker ke sebuah website.
Bisa saja informasi terhadap data yang dicuri akan dijual kepada pihak kriminal lainnya. Intinya, kamu harus bisa menghindar dari masuknya malware ke dalam komputermu yang biasanya masuk melalui internet. Jangan sembarangan melakukan klik terhadap link yang tidak dikenal atau tidak jelas asalnya.
Apa itu malware, trojan, dan virus
Pada dasarnya, sebagian besar pengguna internet sudah pernah mendengar istilah virus komputer, Trojan, dan malware. Namun, tidak semua orang mampu membedakan ketiga istilah tersebut dan mengira itu adalah hal yang sama. Seluruh perbedaan antara ketiga istilah itu dapat dimengerti melalui pembahasan di bawah ini.
1. Malware
Arti singkat dari malware adalah sebuah software yang ditujukan untuk mencuri, memanipulasi, memata-matai, dan menghapus data yang terdapat dalam suatu komputer. Intinya tidak ada malware yang diciptakan bertujuan baik bagi komputer yang menjadi inangnya.
Sebagian besar penyebaran dari malware adalah melalui file download dari internet, email, pesan pribadi, dan juga halaman suatu website. Teknologi yang bisa menjadi inang dari malware tidak hanya komputer saja, melainkan juga server. Kamu tahu sendiri bahwa setiap website yang eksis di internet selalu menyimpan data mereka di dalam server.
Bisa dikatakan bahwa server mirip dengan organ penting bagi sebuah website. Itulah mengapa seluruh provider server maupun hosting perlu memperketat sistem keamanan terhadap layanan server yang mereka sediakan. Ada banyak sekali pengaman yang membantu mencegah terjadinya serangan malware, seperti firewall.
2. Virus komputer
Virus komputer masuk dalam kategori software yang merugikan inangnya, karena bisa masuk dan menghancurkan data yang terdapat pada inang. Virus ini tidak bertujuan dalam mencuri data maupun memata-matai. Biasanya penyebaran virus ini berasal dari email dan mampu menjangkiti suatu file.
Saat file yang terkena virus tidak sengaja disebarkan ke komputer lainnya, maka dapat menyebabkan komputer lain terserang virus itu juga. Anda perlu berhati-hati saat menggunakan flashdisk maupun membuka email yang terdapat suatu link mencurigakan. Tidak jarang virus komputer disebarkan melalui file yang diunggah pada suatu situs.
Jadi apapun yang kamu lakukan harus selalu berhati-hati dengan virus. Sebaiknya seluruh data yang ada dalam flashdisk langsung dibersihkan atau format setelah selesai dipakai. Menyimpan data dapat dilakukan melalui Google Drive, karena ini jauh lebih aman.
3. Trojan
Trojan adalah sebuah perangkat lunak yang berbahaya dan bertujuan merusak suatu sistem komputer maupun jaringan. Biasanya Trojan dipakai oleh pembuatnya dalam rangka mendapatkan informasi penting yang ada dalam suatu log komputer, Informasi yang diarah untuk dicuri biasanya adalah password suatu akun, transaksi, dan data penting lainnya.
Penyebaran dari Trojan sangat bervariasi dan kadang sulit untuk dideteksi. Sebagian besar pemilik perangkat tidak mengetahui bahwa komputernya sudah terjangkit Trojan. Bisa jadi pemilik komputer tidak sengaja menjalankan kode Trojan yang tersedia dalam bentuk executable file.
Apa itu jenis malware
Malware memiliki banyak jenis dan kamu perlu tahu secara singkat mengenai apa saja jenisnya. Beberapa dari jenis malware diantaranya:
1. Virus
Virus komputer juga masuk dalam salah satu jenis malware. Faktanya keberadaan dari virus komputer ini sudah ada sejak lebih dari 70 tahun silam. John von Neuman adalah orang yang melakukan sebuah penelitian tentang adanya replikasi diri pada program komputer.
Jadi setiap program yang memiliki karakteristik memperbanyak jumlah diri dan menghancurkan data adalah masuk kategori ini. Virus komputer dalam rangka mereplikasi diri perlu manusia untuk tidak sengaja mengaktifkannya.
2. Worms
Jenis malware yang berikutnya adalah worms. Program kecil yang satu ini mampu mereplikasi diri pada suatu komputer dan akan beraksi menghancurkan data. Biasanya menargetkan sistem operasi dan mampu membuat suatu drive menjadi kosong. Sebagian besar worms akan beraksi dengan adanya jaringan komputer.
3. Trojan
Trojan juga merupakan salah satu malware yang mana biasanya menyebar dengan jalan menyamar menjadi sebuah software yang baik. Bisa dengan jalan membujuk user melakukan instalasi terhadap software tersebut dalam komputer mereka. Asal nama dari Trojan adalah dari cerita Yunani Kuno yang akhirnya menyerang kota Troy dari dalam dan diam.
4. Rootkits
Rootkits adalah salah satu jenis malware yang biasanya dipakai oleh hacker dalam mengumpulkan suatu informasi. Biasanya rootkit dapat melakukan instalasi secara otomatis, terutama saat sudah mendapatkan hak administrator. Sebagian besar rootkit susah dideteksi, karena mendeteksinya dapat merusak software yang biasa dipakai sebagai inangnya.
5. Ransomware
Salah satu jenis malware yang paling berbahaya adalah Ransomware. Software ini dapat memblokir suatu akses menuju ke data korban dan biasanya akan mengancam demi mendapatkan tebusan berupa uang.
6. Adware
Salah satu jenis malware yang cukup tidak berbahaya dan hanya mengganggu adalah adware. Malware ini biasanya didukung oleh suatu iklan berupa pop up pada tampilan komputer yang sulit untuk ditutup.
Biasanya memang hanya menampilkan iklan saja dan tidak berniat untuk merusak data maupun mencuri data pada komputer maupun smartphone yang menjadi inangnya. Sebagian besar smartphone dengan harga yang rendah di China secara default akan memasukkan adware ini.
Cara mengatasi malware pada perangkat
Kamu sudah dapat membedakan antara mawalre, virus, Trojan, dan lain sebagainya. Langkah selanjutnya dalam rangka mencegah dan menanggulangi terjangkitnya malware adalah dengan menggunakan berbagai cara yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Mengatasi malware pakai wordfence
Cara pertama yang dapat diterapkan guna mencegah adanya serangan malware adalah menggunakan Wordfence. Plugin Wordfence ini mampu memindai dan membersihkan banyak sekali jenis malware yang ada di komputer. Plugin tersebut juga dapat berguna untuk menghindarkan adanya malware yang berada dalam suatu WordPress.
Pastikan kamu melakukan back up secara rutin terhadap data yang disimpan di website menggunakan layanan suatu cloud back up. Perlu untuk selalu melakukan pembaharuan terhadap versi WordPress yang digunakan menjadi sebuah website. Melakukan update secara rutin mampu memperbaiki banyak celah atau bug yang biasanya dipakai malware menyusup.
2. Mengatasi malware pada halaman website
Hacker memang bisa datang darimana saja dan tidak diundang dan mengincar website kamu. Apabila terdapat salah satu halaman dari website kamu yang terkenal malware, maka perlu mencari cara guna mengatasinya. Tidak boleh membiarkan malware tersebut berlama-lama hinggap di salah satu halaman website, karena bisa membahayakan pengunjung yang datang.
Dampak buruk lainnya dari malware yang menjangkiti suatu halaman website adalah kamu bisa kehilangan trafik dalam jumlah besar. Ini sudah pasti juga sangat merugikan kamu yang biasanya mendapatkan penghasilan tambahan dalam jumlah cukup banyak dari iklan. Pertama-tama kamu perlu meminta bantuan terhadap provider hosting tempat kamu berlangganan.
Dukungan support dari pihak provider dapat cukup membantu kamu dalam menangani masalah keamanan website. Jika masalah sudah terpecahkan, maka perlu melakukan install plugin Wordfence. Plugin tersebut sudah dijelaskan dalam point pertama sebelum penjelasan ini.
3. Menjalankan safe mode
Metode berikutnya yang dapat diaplikasikan untuk mencegah serangan malware adalah menggunakan Safe Mode. Mode tersebut dapat dijalankan pada komputer dengan sistem operasi Windows saat sedang melakukan perbaikan kerusakan terhadap perangkat. Cara masuk ke dalam Safe Mode yakni:
• Lakukan Restart pada laptop.
• Tekan tombol F8 pada keyboard.
• Akan muncul opsi berupa Safe Mode (yang dijalankan tanpa terhubung ke jaringan internet), Safe Mode yang terhubung ke jaringan internet, dan Safe Mode yang terhubung dengan Command Prompt. Pilih salah satu dari mode yang muncul.
• Selanjutkan tekan Enter untuk melakukan pemilihan terhadap suatu Safe Mode.
4. Pasang anti malware terpercaya
Saat ini menginstal suatu anti malware adalah sebuah keharusan demi menghindari komputer terjangkit malware. Pastikan untuk memilih anti malware yang terpercaya, karena anti malware yang dipilih secara asal-asalan bisa saja itu adalah malware.
Setelah melakukan pemasangan suatu anti-malware, maka kamu perlu menjalankan anti-malware tersebut sampai selesai melakukan pemindaian terhadap komputer. Lakukan pemindaian secara rutin dan langsung update anti-malware tersebut saat sudah rilis versi terbarunya.
5. Aktifkan windows defender
Salah satu langkah yang dapat kamu terapkan guna mencegah serangan malware pada perangkat adalah mengaktifkan Windows Defender. Setiap versi terbaru Windows sudah menyertakan Windows Defender. Pastikan kamu selalu mengaktifkan fitur perlindungan yang satu ini. Cara mengaktifkan Windows Defender yakni:
• Klik pada bagian Settings.
• Pilih Update & Security.
• Klik Windows defender.
• Buka bagian Open Windows Defender Security Center.
• Klik pada Virus & threat protection.
• Pilih Advanced scan.
Sekian penjelasan Apa Itu Malware? Penjelasan, dan cara mengatasi malware pada halaman ini, jika ada kesalahan ataupun kekurangan pada halaman ini saya pribadi mohon maaf, Wassalamualaikum.
Baca juga :
Posting Komentar